|
|
| |
|
|
Erwan Widyarto
Ngrasani SBY
xxiv + 200 hlm; 14,5 x 21 cm
ISBN: 979-99604-9-5
Harga: Rp.37.000 | ?Ini nih bacaannya orang gaul! Saya percaya bahwa siapa pun yang membaca buku ini akan terperangkap seperti saya, yakni, sulit berhenti membaca karena keasyikan. Dengan bahasa yang mengalir lancar dan kocak, kita bisa membaca buku ini tanpa harus terlalu serius duduk di kursi baca. Kita bisa membaca buku ini dengan relax di tempat tidur, di bandara, di pesawat udara, bahkan juga di mobil asal kita tidak sedang mengemudi sendiri. Bagi mereka yang karena sesuatu hal yang ?sangat luar biasa? harus menghentikan keasyikan ketika membaca juga tidak masalah, sebab buku ini disajikan dalam paket tulisan yang pendek-pendek yang punya terminal sendiri-sendiri. Untuk setiap tulisan yang bisa dibaca dalam tujuh menit ada paket persoalan yang mengajak kita tersenyum kecut, tersenyum sinis, tertawa renyah, atau mengurut dada. Membacanya pun tak harus secara berurutan mulai dari halaman pertama, tapi bisa mulai dari halaman mana saja.
Saya tetap ingin mengatakan bahwa buku ini penting untuk dibaca oleh mereka yang ingin cerdas atau yang sudah cerdas; juga oleh mereka yang ingin mencari selingan hidup yang tidak melulu membuat stress. Dan tentu penting untuk dibaca oleh mereka yang ingin dikatakan gaul.?
Moh. Mahfud MD
KATARSIS mungkin bisa tidak mahal. Dan katarsis yang dilakukan melalui ngrasani bisa pula berlabel ?halal?, utamanya bila yang dirasani adalah diri sendiri dalam arti yang luas: keluarga, kampung halaman, negeri dan bangsa sendiri, rakyat dan para pemimpin kita sendiri, kekonyolan dan ?kebodohan? di antara kita. Semuanya bermuara pada sikap legowo di antara kita untuk menertawakan diri sendiri. Katarsis melalui ngrasani seperti itu lebih bermakna sebagai totalitas sense of ?handarbeni?.
Sialnya, ngrasani seperti itu cenderung lebih mengemuka sebagai kegiatan lisan. Oleh karenanya, perlu keberanian untuk menuliskan aktivitas ngrasani tersebut. Dan buku ini adalah wujud perjuangan dari keberanian tersebut. Tulisan-tulisan di dalam buku ini adalah akumulasi ngrasani dari sisi jurnalis, seorang wartawan pada media cetak. Melalui olah bahasa yang segar serta cendekia, penulis buku ini menuturkan persoalan ?kekinian? di sekeliling kita. Ketekunannya dalam meracik detil-detil persoalan, menjadikan materi-materi yang ditulisnya laksana jamuan kesadaran perihal eksistensi kita sebagai ?saksi sejarah?, yakni bahwa di sini di saat ini kita menyaksikan segala hal yang terjadi.
Di samping itu, kepiawaian sang penulis dalam mengelola sudut pandang, melalui berbagai karakter tokoh yang diciptakannya. ?SBY & Y (Susilo, Bambang, Yudho, dan Yono), Yusuf Kalah, dan tokoh ?figuran? lainnya? menambah kekayaan teatrikal dunia ngrasani ini. Dengan dialog sampakan di antara tokoh-tokoh tersebut, dan diselingi humor ala plesetan, penulis buku ini bisa menjaga aktivitas ngrasani agar tetap mentes (bernas), beradab, dan punya tepa salira. Ngrasani yang dilakukan oleh penulis buku ini bisa dikatakan merupakan manifestasi dari jatidiri ?pers? dalam diri penulis. Jatidiri pers itu tidak lain ?pers? itu sendiri, demikian ungkapnya, yakni peduli, empati, punya responsibilitas atau responsif, dan sensitif.
Pembaca, alangkah tidak fair jika kita biarkan penulis buku ini ngrasani seorang diri.
Kita ngrasani, karena itu kita ada.
Selamat ngrasani.
| |
Daftar Isi
v. Dari Penerbit
vii. Ngrasani Buku Ini
xi. Ini nih, Bacaannya Orang Gaul (Moh. Mahfud MD)
1. Cara Derdas Susilo Berhemat
5. Merdeka Lebih Nikmat
10. Tawuran vs Senyum
14. Tidak Lulus yang Menamatkan
19. Reuni Bukan United of Nothing
24. SBY pun Anter Minyak
29. BBM dan PKB
34. Memimpikan SBY
39. Zaman Edan
43. Balada BBM
47. Lupa Sumpah
51. Sar(L)ah Azhari
55. Ironi dan Inflasi Kepahlawanan
60. APBD, Anggaran Percuma Bola Daerah
65. Bingung Ulah Jeka
69. Parkir Mercy Bawah Tanah
74. Masalah Banjir dan Banjir Masalah
79. Diharapkan Ada Harapan
84. Resolusi Tahun Baru
88. Tahun Baru, Watak Lama
92. Ape BeDe-nya dengan PNS
96. Pakewuh
100. Not Even One
105. Manteb, Slank dan Pencasila
109. SBY Bicara Pers
114. Pangeran Samber Nyawa dan TDL
118. Pabrik Kata-Kat
122. Sudi Akui Surat
126. Nakal
132. SBY Kecewa Cepu
136. Freeport, Freeporn, Pripun?
140. Face Off
144. Republik Pisang
149. Rakyat dan Pejabat Sama
153. Jualan Jadup
157. Janji Bantuan pasti Berlalu
161. Kita Tertipu Lagi
165. Truly Kuala Lumpur
169. Merdeka! Jangan Seenaknya
173. Korupsi Data Korupsi
178. Bonek
182. Kita dan Tiongkok
187. Sing Ora-Ora
Indeks
| |
|
|
|
|
|