Tema dari sebuah novel seringkali menjadi cermin dari realitas sosial, dan pendapat sang pengarang novel tidak jarang membawa pesan zaman, baik pesan itu berupa permakluman, kritikan, atau seruan moral.
Buku ini memotret pesan-pesan zaman dari para pengarang Jawa yang mengangkat penyimpangan seks ke dunia fiksi. Dengan mengambil novel-novel saku panglipur wuyung yang terbit sekitar tahun 1960-1970-an sebagai objek kajian, buku ini berusaha meneguhkan keberhasilan para pengarang novel Jawa dalam mewacanakan eksistensi penyimpangan seksual di dalam masyarakat Jawa. Novel-novel tersebut tentu menjadi cermin sosial yang amat berguna, mengingat penyimpangan seks merupakan aib sosial yang amat memalukan bagi masyarakat Jawa. .
Di samping itu, dengan membandingkan berbagai alur cerita dari novel-novel yang menjadi objek kajian, buku ini menyuguhkan temuan bahwa penyimpangan seks tidak mengenal batas-batas segregasi sosial. Fenomena itu bisa terjadi pada strata sosial manapun, orang kaya ataupun orang miskin, baik rakyat biasa maupun kalangan priyayi. |